Tuesday 20 January 2015

Manusia dan Alat zaman Perunggu

Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih keras dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut perunggu. Logam campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
A.    Arca Perunggu
Arca perunggu / patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragaman yang berbentuk manusia,ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin
pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil, arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.
 
 
 
 
 
 
B.     Kapak Corong (Kapak Perunggu)
Kapak corong dapat ditemukan di Sumatera Selatan,Jawa,Balio,Sulawesi dan kepulauan Selayardan Irian.Kegunaannya sebagai alat perkakas.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
C.    Nekara Perunggu (Moko)
Nekara Perunggu berbentuk seperti dandang.Banyak ditemukan di daerah:Sumatera.Jawa Bali,Sumbawa,Roti,Leti,Selayar dan Kepulauan Kei.
Fungsi: Untuk acara keagamaan,sebagai maskawin,sebagai sarana upacara minta hujan (biasanya di atas nekara diberi hiasan katak,menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan).
 
 
 
 
 
D.    Bejana Perunggu
Bejana Perunggu,bentukya seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai.Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera.Bejana Perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura,bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometrid an pilin-pilin yang mirip huruf J.Bejana Perunggu dari Kerinci tidak diketahui secara pasti,kemungkinan disebabkan penemuan bejana yang terbaas makam  mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat prasejarah.
E.     Perhiasan  Perunggu
Perhiasan perunggu,antara lain berbentuk gelang,kalung,anting-anting dan cincin.Pada umumnya,barang-barang perhiasan tersebut tidak diberi hiasan ukiran.
 
 
 
 F.     Candrasa
      Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.

No comments:

Post a Comment