Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggusebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.. Zaman besi juga banyak menghasilkan benda-benda peralatan hidup dan senjata, seperti: tombak, mata panah, sabit,mata pisau,kapak,pedang dan mata bajak. Benda peninggalan zaman besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya yang mudah berkarat.
1) Mata Tombak dan Mata Panah
Mata tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga.Alat tersebut diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun lalu, 200.000 tahun lebih tua dari dugaan.Riset mengungkap, mata tombak dikembangkan untuk mengefektifkan fungsi tombak dalam membunuh.Spesies manusia Neanderthals dan Homo sapiens memiliki keahlian membuat mata tombak pada zaman berikutnya karena kemampuan yang diturunkan dari Homo heidelbergensis. Dari bentuk, patahan dan pola kerusakan yang ada pada artefak mata tombak, peneliti yakin bahwa mata tombak itu berasal dari masa 500.000 tahun lalu.Di masa lalu, artefak itu digunakan untuk membunuh antelop.
Mata Panah. Memiliki fungsi ekonomi: antara lain sebagai alat untuk menangkap ikan. Terbuat dari batu serpih, tulang, dan kemunginan besar juga kayu yang diruncing bagian ujungnya dan dibuat bergerigi pada bagian pinggirnya.Jadi memiliki bentuk yang berbeda dengan mata panah untuk berburu.Banyak ditemukan di dalam gu-gua yang ada di daerah patai atau sungi.
3) Sabit
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
4) Mata Pisau
Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda.Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau.Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Bentuk umum pisau mirip dengan pedang, bedanya adalah bahwa bilah pedang lebih panjang daripada bilah pisau Bila pisau terlalu kecil untuk memotong sesuatu, gergaji atau kapak mungkin diperlukan.
5) Kapak
Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu. Kapak adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu.
Zaman dahulu kapak dibuat dari batu pada zaman batu dan pada zaman besi lalu dibuat dari besi.Kapak sangat berguna dan penggunaannya cukup luas dimulai dari sebagai perkakas pemotong kayu sampai sebagai senjata perang.
6) Pedang
Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang.Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja.Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja.Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja.Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya.Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.
Wednesday 21 January 2015
Tuesday 20 January 2015
Manusia dan Alat zaman Perunggu
Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih
keras dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut
perunggu. Logam campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan.
A.
Arca Perunggu
Arca perunggu / patung
yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragaman yang berbentuk
manusia,ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya
kecil-kecil dan dilengkapi cincin
pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin
tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak
mustahil, arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.
B.
Kapak
Corong (Kapak Perunggu)
Kapak corong dapat ditemukan di Sumatera
Selatan,Jawa,Balio,Sulawesi dan kepulauan Selayardan Irian.Kegunaannya sebagai
alat perkakas.
C.
Nekara Perunggu (Moko)
Nekara
Perunggu berbentuk seperti dandang.Banyak ditemukan di daerah:Sumatera.Jawa
Bali,Sumbawa,Roti,Leti,Selayar dan Kepulauan Kei.
Fungsi:
Untuk acara keagamaan,sebagai maskawin,sebagai sarana upacara minta hujan
(biasanya di atas nekara diberi hiasan katak,menurut kepercayaan katak dianggap
sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan).
D.
Bejana Perunggu
Bejana
Perunggu,bentukya seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai.Hanya ditemukan di
Madura dan Sumatera.Bejana Perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau
Kerinci (Sumatera) dan Madura,bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan
gepeng.Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat
indah berupa gambar-gambar geometrid an pilin-pilin yang mirip huruf J.Bejana
Perunggu dari Kerinci tidak diketahui secara pasti,kemungkinan disebabkan
penemuan bejana yang terbaas makam
mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat prasejarah.
E.
Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu,antara lain
berbentuk gelang,kalung,anting-anting dan cincin.Pada umumnya,barang-barang
perhiasan tersebut tidak diberi hiasan ukiran.
F.
Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa
tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga
sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena
bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
Manusia dan Alat zaman Megalitikum
Pada zaman ini mulai dikenal yang namanya kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Manusia :
ALAT - ALAT :
1. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,
2. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
3.Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
4.Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.
5.Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.
6.Arca batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.
7.Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda- benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring dan lain- lain. Dari jumlah gigi yang pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur ini adalah merupakan wadah kubur untuk beberapa individu juga atau waruga bisa juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal. Benda- benda periuk, perunggu, piring, manik- manik serta benda lain sengaja disertakan sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.
Manusia :
- Homo sapiens
ALAT - ALAT :
1. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,
2. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
3.Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
4.Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.
5.Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.
6.Arca batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.
7.Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda- benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring dan lain- lain. Dari jumlah gigi yang pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur ini adalah merupakan wadah kubur untuk beberapa individu juga atau waruga bisa juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal. Benda- benda periuk, perunggu, piring, manik- manik serta benda lain sengaja disertakan sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.
Manusia dan Alat zaman Neolitikum
Manusia yang hidup :
- Homo sapiens
Pada
zaman neolithicum ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
•Kapak
Persegi
Asal-usul
penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke Indonesia. Nama
kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya
yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi tersedia
dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang ukuran besar lazim
disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang
ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat
untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan
untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu
api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya
dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran. Kapak
jenis ini ditemukan di daerahi Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku,
Sulawesi dan Kalimantan.
•Kapak
Lonjong
Sebagian
besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman. Bentuk
keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip
menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk
itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran
yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang
kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan
kapak persegi. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram,
Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di
Kepulauan Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak
lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua.
•Kapak
Bahu
Kapak
jenis ini hampir sama seperti kapak persegi ,hanya saja di bagian yang
diikatkan pada tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang
persegi. Daerah kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina
terus ke barat sampai sungai Gangga. Tetapi anehnya batas selatannya adalah
bagian tengah Malaysia Barat. Dengan kata lain di sebelah Selatan batas ini
tidak ditemukan kapak bahu, jadi neolithikum Indonesia tidak mengenalnya,
meskipun juga ada beberapa buah ditemukan yaitu di Minahasa.
•Perhiasan
(gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis
perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari
batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai
pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan
sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga
alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula.
Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.
•Pakaian
dari kulit kayu
Pada
zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana
yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum
perempuan. Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan
yang harus di taati. Sebagai contoh di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan
beberapa tempat lainnya ditemukan alat pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan
bahwa orang-orang zaman neolithikum sudah berpakaian.
•Tembikar
(Periuk belanga)
Manusia dan Alat - alat zaman Mesolitikum
Zaman Mesolitikum di Indonesia
- Homo sapiens
Pada zaman ini manusia telah mampu membuat gerabah yang di buat dari tanah liat, selain kapak genggam Sumatra (Sumatralith pebble culture), alat tulang yang di temukan di Sampung (bone culture), dan sejumlah flakes yang di temukan di Toala (flakes culture). Kehidupan manusia semi-sedenter, banyak dari manusia purba yang tinggal di gua-gua di tebing pantai, yang dinamakan dengan abris sous roche, dimana banyak ditemukan tumpukan sampah dapur yang di sebut dengan kjokkenmoddinger
Alat
– alat
- Kapak Genggammerupakan kapak tanpa tangkai yang digunakan dengan cara menggenggamnya.Kapak ini sering digunakan untuk keperluan berburu, memotong dan menggali.
- Kapak Perimbassama seperti kapak genggam namun ukurannya lebih besar.Biasa digunakan untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
- Alat – alat dari tulang binatangbiasanya berasal dari tulang – tulang binatang ataupun tanduk rusaAlat – alat seperti ini biasanya berbentuk belati dan ujung tombak.Alat ini berfungsi sebagai alat berburu dan pengorek umbi.
- Flakesberasal dari batu.Biasanya digunakan untuk mengupas makanan dan mengorek umbi-umbian.
Manusia dan Alat - alat zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum Di Indonesia
Manusia
- Meganthropus paleojavanicus
- Pithecanthropus erectus
- Homo sapiens
Masa
ini merupakan masa terpanjang yang dilalui manusia purba dalam
sejarah kehidupannya. Jadi, tidak mengherankan apabila jenis
Meganthropus,
Pithecanthropus
hingga
Homo
mengalami
masa ini
Alat
– alat
- Kapak Genggammerupakan kapak tanpa tangkai yang digunakan dengan cara menggenggamnya.Kapak ini sering digunakan untuk keperluan berburu, memotong dan menggali.
- Kapak Perimbassama seperti kapak genggam namun ukurannya lebih besar.Biasa digunakan untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
- Alat – alat dari tulang binatangbiasanya berasal dari tulang – tulang binatang ataupun tanduk rusaAlat – alat seperti ini biasanya berbentuk belati dan ujung tombak.Alat ini berfungsi sebagai alat berburu dan pengorek umbi.
- Flakesberasal dari batu.Biasanya digunakan untuk mengupas makanan dan mengorek umbi-umbian.
Subscribe to:
Posts (Atom)