Wednesday 21 January 2015

Manusia dan Alat zaman Besi

           Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggusebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.. Zaman besi juga banyak menghasilkan benda-benda peralatan hidup dan senjata, seperti: tombak, mata panah, sabit,mata pisau,kapak,pedang dan mata bajak. Benda peninggalan zaman besi tidak banyak ditemukan karena sifatnya yang mudah berkarat.



1) Mata Tombak dan Mata Panah
Mata tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga.Alat tersebut diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun lalu, 200.000 tahun lebih tua dari dugaan.Riset mengungkap, mata tombak dikembangkan untuk mengefektifkan fungsi tombak dalam membunuh.Spesies manusia Neanderthals dan Homo sapiens memiliki keahlian membuat mata tombak pada zaman berikutnya karena kemampuan yang diturunkan dari Homo heidelbergensis. Dari bentuk, patahan dan pola kerusakan yang ada pada artefak mata tombak, peneliti yakin bahwa mata tombak itu berasal dari masa 500.000 tahun lalu.Di masa lalu, artefak itu digunakan untuk membunuh antelop.


Mata Panah. Memiliki fungsi ekonomi: antara lain sebagai alat untuk menangkap ikan. Terbuat dari batu serpih, tulang, dan kemunginan besar juga kayu yang diruncing bagian ujungnya dan dibuat bergerigi pada bagian pinggirnya.Jadi memiliki bentuk yang berbeda dengan mata panah untuk berburu.Banyak ditemukan di dalam gu-gua yang ada di daerah patai atau sungi.







3) Sabit

Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan



4) Mata Pisau

Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda.Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau.Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Bentuk umum pisau mirip dengan pedang, bedanya adalah bahwa bilah pedang lebih panjang daripada bilah pisau Bila pisau terlalu kecil untuk memotong sesuatu, gergaji atau kapak mungkin diperlukan.





5) Kapak

Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu. Kapak adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu.
Zaman dahulu kapak dibuat dari batu pada zaman batu dan pada zaman besi lalu dibuat dari besi.Kapak sangat berguna dan penggunaannya cukup luas dimulai dari sebagai perkakas pemotong kayu sampai sebagai senjata perang.



6) Pedang

Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang.Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja.Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja.Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja.Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya.Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.

Tuesday 20 January 2015

Manusia dan Alat zaman Perunggu

Pada zaman perunggu ini, manusia telah menemukan logam campuran yang lebih keras dari tembaga. Campuran antara tembaga dan timah putih ini disebut perunggu. Logam campuran ini dibentuk menjadi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.
A.    Arca Perunggu
Arca perunggu / patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragaman yang berbentuk manusia,ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin
pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil, arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.
 
 
 
 
 
 
B.     Kapak Corong (Kapak Perunggu)
Kapak corong dapat ditemukan di Sumatera Selatan,Jawa,Balio,Sulawesi dan kepulauan Selayardan Irian.Kegunaannya sebagai alat perkakas.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
C.    Nekara Perunggu (Moko)
Nekara Perunggu berbentuk seperti dandang.Banyak ditemukan di daerah:Sumatera.Jawa Bali,Sumbawa,Roti,Leti,Selayar dan Kepulauan Kei.
Fungsi: Untuk acara keagamaan,sebagai maskawin,sebagai sarana upacara minta hujan (biasanya di atas nekara diberi hiasan katak,menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan).
 
 
 
 
 
D.    Bejana Perunggu
Bejana Perunggu,bentukya seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai.Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera.Bejana Perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura,bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometrid an pilin-pilin yang mirip huruf J.Bejana Perunggu dari Kerinci tidak diketahui secara pasti,kemungkinan disebabkan penemuan bejana yang terbaas makam  mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat prasejarah.
E.     Perhiasan  Perunggu
Perhiasan perunggu,antara lain berbentuk gelang,kalung,anting-anting dan cincin.Pada umumnya,barang-barang perhiasan tersebut tidak diberi hiasan ukiran.
 
 
 
 F.     Candrasa
      Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.

Manusia dan Alat zaman Megalitikum

Pada zaman ini mulai dikenal yang namanya kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

Manusia :
  • Homo sapiens 












ALAT - ALAT :
 
1. Menhir

Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,






 
2. Punden Berundak-undak

 Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.




3.Dolmen


Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.



4.Sarkofagus


Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi. 

 
5.Peti kubur


 
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.

 





6.Arca batu

Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.



 





7.Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda- benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring dan lain- lain. Dari jumlah gigi yang pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur ini adalah merupakan wadah kubur untuk beberapa individu juga atau waruga bisa juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal. Benda- benda periuk, perunggu, piring, manik- manik serta benda lain sengaja disertakan sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.

Manusia dan Alat zaman Neolitikum

Manusia yang hidup :
  • Homo sapiens
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pada zaman neolithicum ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
•Kapak Persegi
Asal-usul penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke Indonesia. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran. Kapak jenis ini ditemukan di daerahi Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
•Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua.
•Kapak Bahu
 
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi ,hanya saja di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi. Daerah kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina terus ke barat sampai sungai Gangga. Tetapi anehnya batas selatannya adalah bagian tengah Malaysia Barat. Dengan kata lain di sebelah Selatan batas ini tidak ditemukan kapak bahu, jadi neolithikum Indonesia tidak mengenalnya, meskipun juga ada beberapa buah ditemukan yaitu di Minahasa.
•Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula. Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.
 
•Pakaian dari kulit kayu
 
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum perempuan. Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan yang harus di taati. Sebagai contoh di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan beberapa tempat lainnya ditemukan alat pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman neolithikum sudah berpakaian.
 
 
 
•Tembikar (Periuk belanga)
Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang adanya barang-barang tembikar atau periuk belanga terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa pecahan-pecahan yang sangat kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil tetapi sudah dihiasi gambar-gambar.

Manusia dan Alat - alat zaman Mesolitikum


Zaman Mesolitikum di Indonesia

  • Homo sapiens









Pada zaman ini manusia telah mampu membuat gerabah yang di buat dari tanah liat, selain kapak genggam Sumatra (Sumatralith pebble culture), alat tulang yang di temukan di Sampung (bone culture), dan sejumlah flakes yang di temukan di Toala (flakes culture). Kehidupan manusia semi-sedenter, banyak dari manusia purba yang tinggal di gua-gua di tebing pantai, yang dinamakan dengan abris sous roche, dimana banyak ditemukan tumpukan sampah dapur yang di sebut dengan kjokkenmoddinger


Alat – alat
  1. Kapak Genggam
    merupakan kapak tanpa tangkai yang digunakan dengan cara menggenggamnya.
    Kapak ini sering digunakan untuk keperluan berburu, memotong dan menggali.






  1. Kapak Perimbas
    sama seperti kapak genggam namun ukurannya lebih besar.
    Biasa digunakan untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.





  1. Alat – alat dari tulang binatang
    biasanya berasal dari tulang – tulang binatang ataupun tanduk rusa
    Alat – alat seperti ini biasanya berbentuk belati dan ujung tombak.
    Alat ini berfungsi sebagai alat berburu dan pengorek umbi.


  1. Flakes
    berasal dari batu.
    Biasanya digunakan untuk mengupas makanan dan mengorek umbi-umbian.

Manusia dan Alat - alat zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum Di Indonesia



Manusia
  • Meganthropus paleojavanicus










  • Pithecanthropus erectus









  • Homo sapiens









Masa ini merupakan masa terpanjang yang dilalui manusia purba dalam sejarah kehidupannya. Jadi, tidak mengherankan apabila jenis Meganthropus, Pithecanthropus hingga Homo mengalami masa ini


Alat – alat
  1. Kapak Genggam
    merupakan kapak tanpa tangkai yang digunakan dengan cara menggenggamnya.
    Kapak ini sering digunakan untuk keperluan berburu, memotong dan menggali.






  1. Kapak Perimbas
    sama seperti kapak genggam namun ukurannya lebih besar.
    Biasa digunakan untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.




  1. Alat – alat dari tulang binatang
    biasanya berasal dari tulang – tulang binatang ataupun tanduk rusa
    Alat – alat seperti ini biasanya berbentuk belati dan ujung tombak.
    Alat ini berfungsi sebagai alat berburu dan pengorek umbi.

  1. Flakes
    berasal dari batu.
    Biasanya digunakan untuk mengupas makanan dan mengorek umbi-umbian.