Wednesday, 22 April 2015

Daftar nama Gubernur Jenderal VOC

GUBERNUR JENDRAL V.O.C.
1609 – 1614           Pieter Both (? – 1615)
1614 – 1615           Gerard Reynst (?– 1615)
1615 – 1619           Laurens Reael (1583 – 1637)
1619 – 1623           Jan Pieterszoon Coen (1587 – 1629)
1623 – 1627           Pieter de Carpentier (1588 – 1659)
1627 – 1629           Jan Pieterszoon Coen (1587 – 1630)
1629 – 1632           Jacques Specx (1588 – ?)
1632 – 1636           Hendrik Brauwer (1581 – 1643)
1636 – 1645           Anthony van Diemen (1593 – 1645)
1645 – 1650           Cornelis van der Lijn (1608 – ?)
1650 – 1653           Carel Reyniersz (1604 – 1653)
1653 – 1678           Joan Maetsuycker (1606 – 1678)
1678 – 1681           Rijkloff van Goens (1619 – 1682)
1681 – 1684           Cornelis Janszoon Speelman (1628 – 1684)
1684 – 1691           Joannes Camphuys (1634 – 1695)
1691 – 1704           Willem van Outhoorn 1635 – 1720)
1704 – 1709           Joan van Hoorn (1653 – 1713)
1709 – 1713           Abraham van Riebeeck (1653 – 1713)
1713 – 1718           Christoffel van Swoll (1663 – 1718)
1718 – 1725           Hendrick Zwaardecroon (1667 – 1728)
1725 – 1729           Mattheus de Haan (1663 – 1729)
1729 – 1732           Diederik Durven (1676 – 1740)
1732 – 1735           Dirk van Cloon (1684 – 1735)
1735 – 1737           Abraham Patras (1671 – 1737)
1737 – 1741           Adriaen Valckenier (1695 – 1751)
1741 – 1743           Johannes Thedens (1680 – 1748)
1743 – 1750           Gustaaf Willem, Baron van Imhoff (1705 – 1750)
1750 – 1761           Jacob Mossel (1704 – 1761)
1761 – 1775           Petrus Albertus van der Parra (1714 – 1775)
1775 – 1777           Jeremias van Riemsdijk (1712 – 1777)
1777 – 1780           Reinier de Klerk (1710 – 1780)
1780 – 1796           Willem Arnold Alting (1724 – 1800)
1796 – 1801           Pieter Gerardus van Overstraten (1755 – 1801)
1801 – 1805           Johannes Siberg (1740 – 1817)
1805 – 1808           Albertus Henricus Wiese (1761 – 1810)
1808 – 1811           Herman Willem Daendels (1762 – 1818)
1811 – 1811           Jan Willem Janssens (1762 – 1838)
MASA PERALIHAN INGGRIS
1811 – 1816           Thomas Stamford Raffles (1781 – 1826)
1816                  John Fendall (1762 – 1825)
KOMISARIS JENDRAL
1814 – 1816           C. Th. Elout (1767 – 1841) dan A.A. Buyskes (1771  –  ?)
GUBERNUR JENDRAL HINDIA BELANDA
1816 – 1826           Godert Alexander  Gerard Philip, Baron van der Capellen (1778 – 1848)
1826 – 1830           Leonard Pierre Joseph, Burggraaf du Bus de Gisignies (1780 – 1849)
1830 – 1834           Johannes van den Bosch (1780 – 1839)
1834 – 1836           Jean Chretien Baud (1789 – 1859)
1836 – 1840           Dominique Jacques (de) Eerens (1781 – 1840)
1841 – 1844           Pieter Merkus (1787 – 1844)
1845 – 1851           Jan Jacob Rochussen (1797 – 1871)
1851 – 1856           Albertus Jacobus Duijmaer van Twist (1809 – 1887)
1856 – 1861           Chrales Ferdinand Pahud (1803 – 1873)
1861 – 1866           Ludolf Anne Jan Wilt, Baron Sloet van de Beele (1806 – 1890)
1866 – 1872           Pieter Meijer (1812 – 1881)
1872 – 1875           James Loudon (1824 – 1884)
1875 – 1881           Johan Wilhelm van Lansberge (1830 – 1905)
1881 – 1884           Frederik s’Jacob (1822 – 1901)
1884 – 1888           Otto van Rees (1823 – 1892)
1888 – 1893           Cornelis Pijnacker Hordijk (1847 – 1908)
1893 – 1899           Jhr. Carel Herman Aart van der Wijck (1840 – 1914)
1899 – 1905           Willem Rooseboom (1843 – 1920)
1905 – 1909           Johannes Benedictus van Heutsz (1851 – 1924)
1909 – 1916           Alexander Willem Frederik Idenburg (1861 – 1935)
1916 – 1921           Jean Paul, Graaf van Limburg Stirum (1873 – 1958)
1921 – 1926           Dirk Fock (1858 – 1941)
1926 – 1931           Jhr. Andries Cornelis Dirk de Graeff (1872 – 1957)
1931 – 1936           Jhr. Bonifacius Cornelis de Jonge (1875 – 1958)
1936 – 1945           Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1888 – 1978).
LETNAN GUBERNUR JENDRAL
1941 – 1942           Hubertus Johannes van Mook (1894 – 1965)
1944 – 1948           Hubertus Johannes van Mook (1894 – 1965)
BUPATI JAWA DARI MILITER JEPANG
1942                  Imamura Hitoshi
1942 – 1944           Harada Kumakichi
1944 – 1945           Yamamoto Moichiro
PERWAKILAN TINGGI TAHTA BELANDA (HIGH COMMISSIONER)
1948 – 1949           Louis Joseph Maria Beel (1902 – 1977)
1949                  Antonius Hermanus Johannes Lovink (1902 – 1995)
GUBERNUR WEST NEW GUINEA (IRIAN JAYA)
1950 – 1953           Simon L. Van Waardenburg
1953 – 1958           Jan van Baal
1958 – 1962           Pieter J. Plateel (1911 – 1978)

sumber bacaan : 

Robert Cribb & Audrey Kahin: Kamus Sejarah Indonesia. Komunitas Bambu, Jakarta, 2012.
Mona Lohanda: Sejarah Para Pembesar Mengatur Batavia. Masup Jakarta, 2007.
C.R. Boxer: Jan Kompeni – Sejarah  VOC dalam Perang dan Damai 1602 – 1799. Sinar Harapan, 1983.
Willard A. Hanna: Hikayat Jakarta. YOI, 1988.

Kongsi dagang yang pernah ada di Nusantara

VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)

Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu : Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah :
a.    Untuk menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang Belanda sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b.   Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
c.    Untuk membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda.

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, oleh pemerintah Belanda VOC diberi hak-hak istimewa yang dikenal sebagai Hak Octroi yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Monopoli perdagangan
2.      Mencetak dan mengedarkan uang
3.      Mengangkat dan memberhentikan pegawai
4.      Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5.      Memiliki tentara  untuk mempertahankan diri
6.      mendirikan benteng
7.      menyatakan perang dan damai
8.      mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat

Untuk mendapatkan keuntungan yang besar VOC menerapkan monopoli perdagangan. Bahkan pelaksanaan monopoli VOC di Maluku lebih keras dari pada pelaksanaan monopoli bangsa Portugis. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut :
1.      Verplichte Leverantie
2.      Contingenten
3.      Ekstirpasi
4.      Pelayaran Hongi



East India Company

merupakan sebuah perusahaan saham-gabungan dari para investor, yang diberikan Royal Charter oleh Elizabeth I pada 31 Desember 1600, dengan tujuan untuk menolong hak perdagangan di India. Royal Charter (Piagam Kerajaan) secara efektif memberikan perusahaan yang baru berdiri ini sebuah monopoli dalam seluruh perdagangan di Hindia Timur. Perusahaan berubah dari sebuah gabungan perdagangan komersial ke salah satu yang memerintah India ketika perusahaan ini mengambil fungsi pemerintahan dan militer tambahan, sampai pembubarannya pada 1858. Adam Smith menulis, "Perbedaan antara konstitusi Britania yang jenius yang melindungi dan memerintah Amerika Utara, dan dari yang perusahaan perdagangan menekan dan mendominasi Hindia Timur, tidak dapat mungkin dapat digambarkan dari perbedaan "state" dari negara-negara tersebut."
Compagnie Des Images
adalah sebuah kongsi dagang perancis. maaf saya belum menemukan detil lengkapnya untuk yang satu ini.